Ranking Negara-negara di Dunia

Sore tadi saya dapat kiriman dari majalah The Economist. Karena saya berlangganan majalah ini, saya mendapat hadiah awal tahun sebuah buku kecil berjudul World in Figures 2007 edition. Isinya data-data berdasarkan beragam kategori mengenai negara-negara di dunia, dikemas menjadi handy dan accessible sebesar buku saku, tebalnya 254 halaman.

Saya melakukan quick reading, dan menemukan hal-hal menarik yang bisa dibagi di sini.

Beberapa dari data itu saya kutip di bawah, juga saya sertakan data mengenai negara tetangga seperti Thailand, Filipina, Malaysia atau Singapura.

Ini dia:

A. Largest Population: (1) Cina 1,31 milyar penduduk, (2) India 1,08 milyar, (3) Amerika Serikat 297 juta, (4) Indonesia 222 juta, (5) Brazil 180 juta, (6) Pakistan 157 juta…(9) Jepang 128 juta, (13) Vietnam 82 juta, (14) Filipina 81 juta, (19) Thailand 63,5 juta.

Bandingkan dengan data tahun 1950: (1) Cina 555 juta penduduk, (2) India 358 juta, (3) Amerika Serikat 158 juta, (4) Rusia 103 juta, (5) Jepang 84 juta, (6) Indonesia 80 juta.

Estimasi majalah Economist untuk tahun 2050 (dengan tingkat pertumbuhan penduduk seperti saat ini): (1) India akan memiliki 1,5 milyar penduduk, (2) Cina 1,32 milyar (3) Amerika Serikat 395 juta (4) Pakistan 304 juta (5) Indonesia 284 juta.

B. Most Male Population (negara dengan jumlah pria per 100 wanita terbanyak): (1) Uni Emirat Arab 214 pria per 100 wanita, (2) Qatar 206, (3) Kuwait 150, (4) Bahrain 132, (5) Oman 128, (6) Arab Saudi 117.

C. Most Female Population (negara dengan jumlah pria per 100 wanita tersedikit): (1) Latvia 84 pria per 100 wanita, (2) Estonia 85 (3) Ukraine 85 (4) Armenia 87 (5) Lesotho 87 (6) Lithuania 87 (7) Rusia 87.

D. Biggest Cities (berdasarkan jumlah penduduk tahun 2005): (1) Tokyo 35 juta penduduk, (2) Mexico City 19 juta (3) New York 18,5 juta (4) Mumbai – India 18,3 juta (5) Sao Paolo-Brazil 18,3 juta (6) New Delhi 15,3 juta (7) Kolkata – India 14 juta (8) Buenos Aires-Argentina 13,3 juta (9) Jakarta 13,2 juta (10) Shanghai 12,7 juta…(19) Manila 10,7 juta.

E. Kota dengan Highest Quality of Life (index New York = 100, November 2005): (1) Zurich – Switzerland 108 (2) Geneva-Switzerland 108 (3) Vancouver – Canada 107,7 (4) Vienna – Austria 107,5 (5) Auckland – New Zealand 107,3.

F. Kota dengan Lowest Quality of Life (index New York =100, November 2005): (1) Baghdad 14,5 (2) Brazzavile – Congo-Braz 30,3 (3) Bangui – Republik Afrika Tengah 30,6 (4) Khartoum – Sudan 31,7…(31) Yangon – Myanmar (39) Tehran – Iran

Untuk E dan F, indeks didasarkan pada 39 faktor mulai dari fasilitas rekreasi hingga stabilitas politik.

G. Biggest Economies* (berdasarkan Gross Domestik Produk – GDP): (1) Amerika Serikat 11,7 trilyun dolar (2) Jepang 4,6 trilyun dolar (3) Jerman 2,7 trilyun dolar (4) Inggris 2,1 trilyun dolar (5) Perancis 2 trilyun dolar (6) Cina 1,9 trilyun dolar…(11) Korea Selatan 679 milyar dolar (13) Australia 637 milyar dolar (20) Taiwan 305 milyar dolar (23) Indonesia 257 milyar dolar (24) Arab Saudi 250 milyar dolar (41) Singapura 106,8 milyar dolar

• jangan lupa dibagi jumlah penduduk nantinya…he..he

Majalah Economist juga mempunyai cara penghitungan menarik untuk mengukur exchange rate mata uang sebuah negara terhadap dolar, untuk menilai apakah mata uang yang bersangkutan bisa dikategorikan sebagai under-valued currency atau over-valued currency. Indeks yang digunakan adalah harga sebuah hamburger Big Mac punya McDonald di negara bersangkutan lalu dikonversi ke dolar Amerika. Ini dia hasilnya:

H. Countries with the most under valued currencies (as of May 2006):
(1) Cina, dengan harga Bic Mac 1,3 dolar (2) Macau 1,39 dolar (3) Malaysia 1,52 dolar (4) Argentina 1,55 dolar (5) Hong Kong 1,55 dolar (6) Thailand 60 baht=1,56 dolar (7) Indonesia 14,600 rupiah = 1,57 dolar (8) Filipina 85 peso=1,62 dolar

I. Countries with the most over-valued currencies (as of May 2006): (1) Norwegia dengan harga sebuah Bic Mac 7,05 dolar (2) Eslandia 6,37 dolar (3) Oman (!) 6,39 dolar (4) Switzerland 5,21 dolar (5) Denmark 4,77 dolar.

J. Largest Bilateral and Multilateral Donor: (1) Amerika Serikat telah memberi bantuan luar negeri sebesar 19 trilyun dolar (2) Jepang 8,9 trilyun dolar (3) Perancis 8,4 trilyun (4) Inggris 7,8 trilyun dolar (5) Jerman 7,5 trilyun dolar (6) Belanda 4,2 trilyun

K. Largest Recipients of bilateral and multilateral aid: (1) Irak 4,6 trilyun dolar (2) Afghanistan 2,1 trilyun (3) Vietnam 1,8 trilyun (4) Etiopia 1,8 trilyun…(7) Cina 1,6 trilyun (11) Bangladesh 1,4 trilyun (13) Rusia 1,3 trilyun (29) Bosnia 671 milyar dolar (44) Israel 479 milyar (45) Kamboja 478 milyar dolar (48) Filipina 463 milyar dolar (60) Malaysia 290 milyar dolar (68) Mongolia 262 milyar dolar

Ternyata, Indonesia tidak masuk dalam list 68 besar negara penerima bantuan asing, tidak seperti negara tetangga Vietnam, Filipina atau Malaysia misalnya. Artinya, mereka yang berteriak-teriak atas nama nasionalisme bahwa Indonesia terlalu bergantung pada bantuan asing mungkin sekarang harus mulai tutup mulut karena teriakan itu sama sekali tidak berdasar.

L. Ranking Negara berdasarkan Total Pengeluaran untuk Research & Design (R&D) (perhitungan berdasarkan persentase terhadap GDP): (1) Israel 4,3% (2) Swedia 4,2% (3) Finlandia 3,4% (4) Jepang 3,12% (5) Eslandia 3,10% (6) Korea Selatan 2,6% (7) Amerika Serikat 2,59% (8) Switzerland 2,57% …(15) Singapura 2.13% (23) Cina 1,31% (33) India 0,84% (37) Malaysia 0.69% (43) Venezuela 0,46% (44) Kolumbia 0,40% (45) Mexico 0,40%.

Dalam hal alokasi anggaran untuk riset, Indonesia sama sekali tidak muncul dalam list. Maka tidak perlu heran kalau kita banyak tertinggal di segala bidang. Karena tidak ada riset memadai, kita lebih banyak bekerja berdasarkan insting, daripada berdasarkan riset yang mengakumulasi dan memanfaatkan pengetahuan.

Berikutnya, soal bisnis, birokrasi dan korupsi mungkin bisa digambarkan dengan kategori berikut:

M.Number of days taken to register a new company: (1) Haiti 203 hari (2) Laos 198 hari (3) Congo 155 hari (4) Mozambique 153 hari (5) Brazil 152 hari (6) Indonesia 151 hari (7) Angola 146 hari

sementara negara dengan birokrasi termudah untuk membuka perusahaan: (1) Australia 2 hari (2) Canada 2 hari (3) Denmark 5 hari (4) Amerika Serikat 5 hari (6) Singapura 6 hari…(12) Hong Kong 11 hari.

Tentu saja, lamanya proses birokrasi untuk mendaftarkan perusahaan adalah salah satu faktor penyebab tidak kompetitifnya sebuah negara dan enggannya investor menanamkan modal.

N. Business software piracy (persentase software yang dibajak, data tahun 2004): (1) Vietnam 92% (2) Ukraina 91% (3) Cina 90% (4) Zimbabwe 90% (5) Indonesia 87% (6) Rusia 87%.

O. Ranking berdasar jumlah pemenang Hadiah Nobel periode 1901-2005

Nobel Perdamaian: (1) Amerika Serikat 17 orang (2) Inggris 11 orang (3) Perancis 9 orang (4) Swedia 5 orang (5) Belgia 4 orang.

Nobel Ekonomi: (1) Amerika Serikat 29 orang (2) Inggris 8 (3) Norwegia 2 orang (4) Swedia 2 orang (5) Perancis 1 orang

Nobel Sastra: (1) Perancis 14 orang (2) Amerika Serikat 12 orang (3) Inggris 10 orang (4) Jerman 7 orang (5) Swedia 6 orang

Nobel Kedokteran: (1) Amerika Serikat 49 orang (2) Inggris 21 orang (3) Jerman 14 orang (4) Swedia 7 orang (5) Perancis 6 orang

Nobel Fisika: (1) Amerika Serikat 47 orang (2) Inggris 19 orang (3) Jerman 18 orang (4) Perancis 8 (5) Belanda 6 orang (6) Rusia 6 orang…(15) India 1 orang

Nobel Kimia: (1) Amerika Serikat 41 orang (2) Inggris 22 orang (3) Jerman 14 orang (4) Perancis 7 orang (5) Switzerland 6 orang.

P. Negara dengan pengeluaran bidang kesehatan tertinggi (berdasarkan persentase terhadap GDP): (1) Amerika Serikat 15,2 persen (2) Switzerland 11,5% (3) Jerman 11.1% (4) Kamboja 10,9% (5) Eslandia 10,5%

Q. Negara dengan pengeluaran bidang kesehatan terendah (persentase terhadap GDP): (1) Kongo 2% (2) Pakistan 2,4% (3) Somalia 2,6% (4) Iraq 2,7%…(8) Myanmar 2,8% (11) Indonesia 3,1% (29) Malaysia 3,8%.

Masih banyak data dari kiriman majalah The Economist ini. Misalnya ranking berdasarkan human development index, pemilikan televisi berwarna, jumlah surat kabar, presentase pemilik komputer dan pengguna internet dan sebagainya.

Tapi setelah melihat data-data itu, saya jadi bertanya-tanya: data-data itu kabar baik atau buruk untuk Indonesia?

21 Tanggapan to “Ranking Negara-negara di Dunia”

  1. bleu Says:

    Looking at the glass half full, we have many “areas for improvements” and “opportunities” going forward. The problem is, there are too many opportunists in Indonesia…

    BTW, no wonder there is a lot of Eastern European gals in Jakarta now…

  2. Pan Mohamad Faiz Says:

    It’s a quite interesting article.
    I have to get the hard copy one for my research.
    Thanks anyway for the info..

    Best Regards

  3. philips vermonte Says:

    thanks guys. To bleu, so you spotted it out…the East European gals thing…he..he.

  4. arul Says:

    nice posting

  5. Arya Says:

    Lips,
    Mungkin Indonesia musti meningkatkan pinjaman (K) untuk meningkatkan pengeluaran riset (L) ;-)

  6. philips vermonte Says:

    Arya, bener lu… Tingkatkan jumlah pinjaman luar negeri, tapi jangan-jangan kita perlu menambah pengeluaran untuk riset mengenai cara penanggulangan korupsi atas bantuan luar negeri…:-)

  7. Widya Setiabudi Says:

    Bung PJV, sekedar ingin beda aja nih, mestinya dibuat juga indeks atau rangking tentang “ketahanan rakyat” menjalani hidup di bawah pemerintahan yang korup, di bawah kondisi negara yang carut-marut,..
    Naaahhh kayaknya, nama Indonesia akan muncul di rangking atas.
    O, ya ntar ane lewat japri aja ya, ada yang mau didiskusiken.

    Wassalam,

  8. roffi grandiosa Says:

    lumayan nih buat referensi

  9. Indonesia negara penghutang ? « Agung Blog ! Says:

    […] Uncategorized Ada yang menarik dari postingan Nalar Ekonomi yang mengutip Philips Vermonte dalam posting ini meringkas beberapa statistik negara-negara di dunia yang diambilnya dari World in Figures 2007 […]

  10. kuss-indarto Says:

    bung PJVer, ini data yang bagus banget. Numpang pinjam ya untuk blog saya. Tengkiu.

  11. Iwan H. Suriadikusumah Says:

    Bung Phillip,

    saya baca posting anda yang kayaknya sudah muter-muter tiga kali keliling dunia, nih. Dan tanpa seijin anda, saya sudah lancang mengcopy n paste ke milis alumni SMA saya. Minta ijinnya sekarang, ya?

    Bagaimana caranya supaya saya bisa mendapat hardcopy komplit data-data tsb.ya?

    Saat ini saya dan kawan-kawan mempelopori Industri HOVERCRAFT di Indonesia, lumayan sudah didukung dan dibeli TNI AL lima unit, meskipun kualitasnya masih banyak yang mentertawakan.

    Masalahnya mental saudara-saudara setanah-air dan terutama pejabatnya luar biasa loyalnya terhadap……. asing! Jadi bolak-balik kami dikuliahin supaya buat dulu prototype sampai sempurna, baru dijual!

    Padahal siapa sih di Indonesia yang MAU membiayai R&D? Apalagi untuk barang yang belum dikenal, dan harganya berbilang milyar per unit? Pengusaha yang paling kaya di Indonesia PUN nggak akan mau, deh, membiayai.

    Fakta dan data yang anda post itu akan banyak berguna buat mengkounter pendapat usang para pejabat demikian di seminar, lokakarya atau apa saja yang bentuknya seperti begitu. Kalau lagi bicara one on one mah payah, ‘tugas’ kita cuma mendengar kuliah mereka yang pengetahuannya sudah jadi paripurna seiring dengan SK pengangkatannya!

    Nah, bisa anda tolong saya?
    Terimakasih.
    Salam,

    Iwan

  12. philips vermonte Says:

    Bung Iwan, salam kenal. Thanks sudah mampir ke sini. Saya rasa data majalah Economist itu bisa dibeli juga di toko buku. Kalau Anda di Jakarta, di Pondok Indah Mall ada toko buku-buku impor, yang juga menjual majalah-majalah luar negeri. Saya rasa ada disitu. Atau di toko buku Gramedia juga ada.

    Menarik sekali rintisan usaha Anda memproduksi Hovercraft. Saya cukup lama tertarik juga pada permasalahan industri pertahanan, yang di Indonesia sayangnya tidak terlalu melibatkan pihak swasta. Sementara kita tahu, expertise teknologi sekarang makin tersebar, dan mungkin lebih mudah dikembangkan oleh private sector.

    salam
    pjv

  13. Prasetya Says:

    assalamu’alaikum bang,
    saya adalah anak sma kelas 2,saya bingung buat nyari beasiswa buat kuliah di singapore ato di jepang,
    saya mau minta pendapat dari abang mengenai hal ini(kalu boleh),kalau ada sekalian aja ama beasiswa luar negeri lainnya,boleh ya bang

  14. philips vermonte Says:

    Bung Prasetya, setahu saya Jepang dan Singapura punya paket beasiswa untuk program S-1, yang ditujukan untuk yang lulus SMA. Kalau anda di Jakarta, coba berkunjung ke pusat kebudayaan Jepang di gedung Summitmas di Jalan Sudirman. Bisa tanya informasi di sana. Nama program beasiswanya kalau tidak salah Monbusho. Ada rekan saya yang pernah dapat beasiswa ini dulu, lalu kuliah di Jepang program s-1 sekitar empat tahun. Singapura juga punya program beasiswa untuk studi S-1, kalau tidak salah namanya ASEAN Scholarship. Sebaiknya coba di google saja alamat kedutaan Singapura di Jakarta, mungkin di website milik kedutaan Singapura juga tersedia informasi lebih detail.

    Biasanya, undangan untuk melamar beasiswa ini dimuat di koran kok, terutama koran mainstream seperti Kompas. Jadi harus rajin-rajin tengok koran juga.

    Selain itu, kalau boleh saya sarankan, rajin-rajin berkunjung ke pusat-pusat kebudayaan milik negara lain. Misalnya Erasmus Huis milik Belanda, Goethe Institute milik Jerman, Japan Foundation, Pusat Kebudayaan India, CCF milik Perancis dan lain-lain. Di tempat-tempat ini juga sering tersedia informasi mengenai beasiswa.

    Cara lain, ikut milis beasiswa di yahoogroups. Saya lupa namanya, bisa di search saja di http://www.yahoogroups.com

    Di milis ini pasti ada banyak informasi beasiswa untuk segala jenjang pendidikan.

    semoga bermanfaat

  15. hernanto kuswono Says:

    data yg bagus dan cukup lengkap..

  16. Hanafi ZA Says:

    Omong-omong soal riset hovercraft, saya saat ini sedang melakukan riset hovercraft untuk pendarat personel militer. Iya.. susah ya… belum ada yang mau mendanai. Atau Pak Iwan mau mungkin. :)

  17. wilda Says:

    indonesia memang g da yang baiknya,klau yang burk bru dapt ranking

  18. abieb Says:

    mungkin pemerintah harus lebih bijaksan di segala bidang. jangan sampai hal yang sepele diabaikan. menurut saya apabila pemerintah indonesia maumengintropeksi diri mungkin indonesia bisa maju. tak lupa agar kita meningkatkan pendidikan dan berusaha berkreasi dalam segala bidang. saya lihat sebenarnya anak-anak indonesia banyak yang lebih pandai dari orang luar negeri serta banyak yang punya bakat yang dapat mendongkrak kemajuan bangsa asal pemerintah mempedulikannya, sampai yang palingmiskin

  19. edi Says:

    thanks buat infonya.

  20. Ranking Negara Di Dunia « Robi Ismail Says:

    […] tadi saya dapat kiriman dari majalah The Economist. Karena saya berlangganan majalah ini, saya mendapat hadiah awal tahun sebuah buku kecil berjudul World in Figures 2007 edition. Isinya data-data […]

  21. zami Says:

    keren abang philip

Tinggalkan komentar